Sabtu, 07 April 2012

Kehidupan di Bawah Lapisan Es Kutub Selatan


Sebuah tim penelitian UW-Madison telah menemukan, untuk pertama kalinya, bahwa sebuah program singkat “meditasi kesadaran” menghasilkan perubahan positif yang kekal pada kedua buah otak dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Penemuan ini memberi kesan bahwa meditasi merupakan sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan untuk mengurangi kegelisahan dan stres, dapat menghasilkan efek biologis penting yang meningkatkan kegembiraan seseorang.

Richard Davidson, Profesor Vilas bagian psikologi dan psikiatri di UW-Madison, memimpin tim peneliti ini. Penelitian ini diadakan di perusahaan bioteknologi Promega dekat Madison, akan menjadi topik berikutnya di majalah Pengobatan Psikosomatik.
“Meditasi kesadaran,” sering direkomendasikan sebagai sebuah pencegah stres dan rasa sakit pada penyakit kronis, merupakan suatu latihan yang dirancang untuk memfokuskan perhatian seseorang, tidak memikirkan dan merasakan apa-apa seperti biasa yang terjadi, namun berusaha tenang tanpa menilai atau bertindak berdasarkan pikiran dan perasaan. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran sekarang, menciptakan kemampuan memusatkan perhatian, dan mengultivasi emosi yang positif seperti belas kasih.
Pada lokakarya di UW, secara acak peserta ditempatkan pada satu dari dua grup. Kelompok eksperimen, dengan 25 topik, menerima pelatihan meditasi kesadaran dari seorang pengikut yang paling terkenal, Jon Kabat-Zinn, (Kabat-Zinn, seorang pengarang buku terkenal tentang pengurangan stres, meningkatkan kesadaran berdasarkan program pengurangan stres di Pusat Medis Universitas Massachusetts). Kelompok ini mengikuti kelas selama seminggu dan mengikuti retret selama tujuh jam selama lokakarya; mereka juga diharuskan latihan di rumah setiap hari satu jam, enam hari dalam seminggu. 16 anggota dari kelompok pengawas tidak menerima latihan meditasi sampai lokakarya selesai.
Untuk masing-masing kelompok, dalam menanyai para peserta untuk dinilai bagaimana perasaan mereka, tim peneliti mengukur aktivitas listrik di bagian depan dari otak, sebuah area khusus untuk berbagai macam emosi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa, orang-orang yang biasa bersikap positif, optimis dan selalu berperasaan positif, sisi kiri pada bagian depan area ini menjadi lebih aktif daripada sisi kanan.
Penemuan penelitian itu menegaskan hipotesa penelitian: kelompok meditasi menunjukkan peningkatan aktivasi pada bagian sisi kiri daerah depan. Ini menunjukkan bahwa meditasi lebih meningkatkan aktivitas pada otak bagian ini. Aktivitas ini berhubungan dengan penurunan kegelisahan dan kondisi emosi yang lebih positif.
Tim peneliti juga menguji apakah kelompok meditasi mempunyai fungsi imunisasi yang lebih baik daripada kelompok pengawas. Semua peserta lokakarya mendapat sebuah vaksinasi flu pada sesi terakhir dari delapan minggu meditasi. Lalu, pada empat dan delapan minggu setelah pemberian vaksin, darah kedua kelompok diukur tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan vaksin flu. Sementara kedua kelompok (seperti yang diharapkan) telah meningkatkan antibodi, kelompok meditasi meningkat lebih besar dari kelompok pengawas, pada empat dan delapan minggu setelah menerima vaksin.
“Walaupun penelitian kami merupakan permulaan dan lebih banyak penelitian pasti akan memperjelas,” jelas Davidson, “kami sangat terdorong oleh hasil-hasil ini. Karyawan Promega yang ikut bagian telah memberi kesempatan yang sangat bagus bagi kami untuk memperlihatkan efek biologi yang nyata dari latihan klasik ini.”
Davidson, orang yang terlibat di dalam Institut Penelitian Kesehatan Emosi di UW, berencanan mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap dampak meditasi. Ia sekarang sedang mempelajari sebuah kelompok orang yang sedang menggunakan meditasi lebih dari 30 tahun. Tim penelitiannya juga berencana mempelajari dampak meditasi kesadaran terhadap pasien-pasien dengan penyakit tertentu.

sumber :  http://simuzz.wordpress.com/2010/04/29/kehidupan-di-bawah-lapisan-es-kutub-selatan/

0 komentar:

Posting Komentar