Kamis, 05 April 2012

HARTA KARUN DAN KOTA HILANG SUKU INCA


Ada banyak kisah mengenai harta karun bangsa Inca, bahkan mitos mengenai kota Inca yang penuh dengan emas, perak, dan batu berharga lainnya begitu terkenal di kalangan pemburu harta.
Selain pemburu harta karun, banyak mahasiswa yang tertarik juga untuk menemukan tempat tersembunyi bangsa Inca ini karena mereka mendengar kabar bahwa penguasa Inca terakhir menyembunyikan harta di suatu tempat di Peru.

Sayangnya, sampai saat ini, tempat itu belum pernah ditemukan, namun tidak ada yang menyangkal juga jika kisah mengenai harta karun tersebut adalah mitos, mengapa? 


Suku Inca hidup di daerah pegunungan yang sangat buruk untuk pertanian. Untuk mengatasi hal ini, biasanya bangsa Inca membuat lahan khusus di daerah lereng yang curam untuk menanam tanaman pokok mereka. 

Mereka juga membuat sistem irigasi, sehingga tanaman mereka bisa bertahan. Berbeda dengan bangsa Maya dan Aztec, tanaman pokok bangsa Inca adalah kentang dan quinoa. Bangsa Inca juga merupakan bangsa pertama yang menanam dan memanen kentang.



Kedatangan Spanyol Di Peru 1526





Fransisco Pizzaro

Pada tahun 1526, bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Fransisco Pizzaro mulai masuk ke wilayah Inca setelah menjelajahi lautan dari Panama.



Setelah sampai di wilayah Peru, mereka tahu jika daratan itu mengandung potensi dan kekayaan yang besar. Pada saat itu, Inca merupakan kerajaan yang kuat di tanah Amerika, namun hingga tahun 1527, kerajaan mereka dilanda wabah mematikan. 

Wabah tersebut turut merenggut nyawa sang kaisar, Huayna Capac Inca dan penasehatnya, Nunan Cuyachi. Keadaan ini diperparah dengan perebutan kekuasaan antara Huascar dan Atahualpa yang tak lain adalah putra mahkota Huayna. 

Akhirnya Huascar menjadi penguasa Inca dan Atahualpa mengambil alih komando pasukan kerajaan. Kedua kakak beradik ini terus berusaha untuk merebut kekuasaan yang dimiliki saudaranya.


Huayna Capac


Meskipun keadaan Inca telah melemah, Pizzaro tidak langsung melakukan agresi militer karena wabah yang masih melanda negeri itu, Pizzaro memutuskan untuk kembali ke Spanyol lagi. 

Pada tahun 1532, Pizzaro bersama pasukannya telah menerima perintah dari Spanyol untuk menguasai wilayah Inca. 

Saat mereka tiba di wiayah Inca, perang saudara tengah terjadi antara pasukan Huascar dengan pasukan Atahualpa. 

Perang saudara dan wabah cacar yang melanda negeri itu telah membuat kerajaan Inca lemah, sehingga Pizzaro dapat menyusun rencana agresinya dengan lebih mudah.

Tak lama kemudian, Pizzaro berhasil menangkap Atahualpa, namun Atahualpa merencanakan sesuatu agar ia bisa bebas. Untuk tujuannya ini, Atahualpa menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk Pizzaro, dan ia benar-benar melakukannya. 

Ia mengisi sebuah ruangan dengan emas, perhiasan, berlian, keramik, dan barang-barang berharga lainnya, ia juga mengisi satu ruangan khusus dengan perhiasan dari perak. 

Pizzaro menerimanya, namun ia merencanakan sebuah skenario untuk Atahualpa. Ia menuduh Atahualpa telah merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, dan untuk alasan itu, Atahualpa akhirnya dibunuh. 

Lalu, bagaimana dengan nasib Huascar? Pizzaro berhasil mempengaruhi saudara Huascar yang bernama Manco untuk membunuh Huascar agar ia bisa menjadi penguasa Inca.

Kerajaan Inca yang telah runtuh membuat Manco berubah pikiran dan merencanakan balas dendam kepada para penjajah dari Spanyol itu. 

Dengan kecerdasannya, ia mengatur rencana dan menjanjikan sebuah patung emas kepada Pizzaro jika ia mengijinkannya untuk pergi ke lembah Yucay, padahal saat itu Manco tengah ditahan oleh Pizzaro. 

Karena tergiur oleh patung emas itu, Manco akhirnya dilepaskan. Beberapa hari kemudian, Manco berhasil mengumpulkan 100.000 pasukan dan langsung menyerang pasukan Spanyol. 

Tak berapa lama kemudian, ia dan pasukannya berhasil mengusir para penjajah tersebut dari tanah Inca.




Namun kejayaan Manco tidak bertahan lama sampai akhirnya Spanyol mengirimkan lebih banyak pasukan dan berhasil menaklukkan Inca sepenuhnya.

Spanyol memang mendapatkan banyak perhiasan dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka yakin jika bangsa Inca masih memiliki kekayaan yang jauh lebih besar dari yang mereka temukan di kerajaan itu.

Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apa motif dari pemburu harta karun yang mempercayai adanya harta karun bangsa Inca ini?

Bangsa Spanyol adalah bangsa pertama yang memperoleh emas, berlian, dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka memperolehnya dengan cara merampas, merampok, dan menjajah negeri Inca. 

Pizzaro tahu jika peradaban Inca telah ada puluhan hingga ratusan tahun sebelum invasi mereka ke Peru. Jadi, tidak ada alasan bagi bangsa Inca untuk menyembunyikan harta yang telah mereka kumpulkan sejak ratusan tahun yang lalu.

Peru dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak tambang emas dan perak, bahkan masih beroperasi hingga saat ini, hal ini menunjukkan bahwa dahulu kala wilayah ini memang kaya akan emas dan perak, sehingga tidak perlu diragukan lagi mengapa bangsa Inca memiliki artifak yang sebagian besar terbuat dari logam mulia.

Sampai saat ini, lebih dari 5.000 artifak bangsa Inca telah ditemukan dan menjadi rebutan antara pemerintah Peru dengan pihak Universitas Yale yang telah menemukan artifak tersebut, walaupun sebagian besar dari artifak tersebut terbuat dari perunggu, keramik, atau batu.

Namun, tidak sedikit juga artifak yang terbuat dari emas dan batu berharga ditemukan, dan nilainya saat ini diperkirakan mencapai jutaan Dollar.

Kota El Dorado yang legendaris itu juga diduga sebagai salah satu tempat harta karun bangsa Inca disimpan, namun kota yang tersembunyi itu belum ditemukan hingga hari ini. 

Selain El Dorado, ada lagi sebuah tempat tersembunyi yang diduga menjadi tempat disimpannya harta karun bangsa Inca, yaitu kota Paititi. Paititi merupakan sebuah kota tersembunyi bangsa Inca, konon tidak semua bangsa Inca yang mengetahuinya.



Pintu Menuju Harta Karun Inca

Masalahnya adalah dimana pintu masuk menuju kota yang hilang itu? Para mahasiswa dan pemburu harta karun dibuat bingung dengan keberadaan pintu masuk ini karena tidak ada petunjuk sama sekali.

Namun, pada tahun 1909, seorang mahasiswa, pemburu harta karun, dan seorang petualang, Hiram Bingham menemukan reruntuhan kuno di wilayah Choqquequirau. 

Dia menemukan reruntuhan kuno itu tersembunyi di hutan dekat wilayah Choqquequirau, namun setelah ia menjelajahi tempat itu, ia tidak yakin jika reruntuhan itu adalah pintu masuk menuju kota yang hilang.





Hiram Bingham


 Meskipun gagal pada temuan pertama, ia tidak menyerah dan mengulang lagi pencariannya. Ketika dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang Indian bernama Melchor Anteaga.
Melchor menceritakan sebuah rahasia kepada Bingham, tentang sebuah reruntuhan kuno yang terletak 2.000 kaki diatas Urubamba. 

Melchor bahkan memandu Bingham untuk sampai ke tempat itu. Sesampainya disana, ia melihat sebuah reruntuhan kuno dengan arsitektur yang indah, namun ia ragu jika reruntuhan itu adalah Vilcambamba, kota yang diduga menjadi pintu masuk menuju kota yang hilang.




Bingham juga dikenal sebagai penemu kota Macchu Pichu yang terkenal itu, dan berkat dia, kota yang terlupakan itu kini bisa dikenal oleh dunia. 

Oh ya, tokoh Indiana Jones konon terinspirasi dari Bingham, bedanya Bingham bukanlah seorang arkeolog, namun ia suka berpetualang dan menjelajahi hutan.

Ok, Setelah penemuan reruntuhan kuno itu, kabar mengenai kota Vilcambamba mulai hilang dan dilupakan sampai pada tahun 1964.

Pada tahun itu, sekelompok petani yang hendak membuka lahan di sebuah hutan, menemukan reruntuhan kuno lainnya, dan mereka memberi nama tempat itu dengan sebutan Gran Pajaten. 

Reruntuhan ini terletak di sebuah lahan yang cukup luas, karena setelah diteliti, ditemukan 3.000 bangunan. 

Arsitekturnya pun cukup unik, karena terletak di ketinggian 9.500 kaki diatas permukaan laut dan semua reruntuhan dihubungkan dengan sebuah jalan. Di beberapa wilayah di reruntuhan ini, jalan tersebut dibuat lebih lebar dan berakhir ke dalam hutan.
















Sebagian Harta Karun Suku Indian Inca



Pihak Amerika tertarik untuk meneliti tempat ini, dan puncaknya pada tahun 1965, Ekspedisi yang dipimpin oleh Jenderal Savoy menemukan sebuah kota yang hilang lainnya

Kota ini luasnya mencapai 1 mil persegi, dan di pintu masuknya terdapat susunan batu dengan bentuk khas bangsa Inca. 

Sayangnya, Jendral Savoy tidak menemukan petunjuk apapun mengenai kota Vilcambamba yang diduga kuat sebagai pintu masuk menuju kota El Dorado atau kota Paititi. 

Dengan berakhirnya ekspedisi Jendral Savoy, keberadaan kota El Dorado, Paititi, Vilcambamba, dan Harta Karun bangsa Inca masih menjadi misteri.

Well, kisah diatas memang terdengar seperti kisah dalam film National Treasure, Tomb Raider, atau Indiana Jones, namun tidak dapat dipungkiri lagi, legenda mengenai kota emas El Doarado, kota Paititi, dan harta karun bangsa Inca begitu menarik bagi pemburu harta karun.

Dan mungkin saja suatu saat nanti harta karun bangsa Inca benar-benar ditemukan dan menjadi National Treasure pertama.


Sumber : http://segalainfoku.blogspot.com/2011/09/mitos-sejarah-harta-karun-dan-kota.html
 Artikel Ini Diambil Dari: PESAN DARI JAMAN BATU | Dunia Unik http://www.dunia-unik.com/2011/06/pesan-dari-jaman-batu.html#ixzz1PVVbxOaq
PESAN DARI JAMAN BATU - Lukisan atau simbol-simbol yang terdapat didinding-dinding gua sepertinya adalah asal-usul bahasa tertulis. Pertama kali ditemukan di Perancis, Dan kemudian ditemukan diberbagai belahan dunia. Kali ini kita akan membahas sebagian saja, cekidot kira-kira pesan apa yang bisa kita tangkap dari lukisan atau simbol-simbol ini:

 


  Seorang pengunjung melihat pada dinding-dinding Aula Besar Bulls, gua Lascaux II, Dordogne, Perancis, yang memiliki lukisan-lukisan prasejarah

yang indah, sampai sekarang. Hanya baru-baru ini para peneliti sudah mulai melihat, setengah lingkaran aneh squiggles, garis dan zigzag yang mengelilingi mereka. Ini mungkin sebuah kunci untuk memahami bentuk-bentuk awal komunikasi manusia.








































Lukisan batu ini di Chobe Taman Nasional, Botswana, menggambarkan sebuah eland, gajah dan kijang atau gemsbok.Namun, simbol-simbol yang mengelilingi mereka yang mungkin memegang kunci untuk memahami komunikasi manusia awal. Garis zigzag tidak muncul sampai 20.000 tahun yang lalu dan 13.000 tahun yang lalu telah menghilang. Bentuk mengular berbentuk sama ada dari 30.000 tahun yang lalu, tetapi juga meninggal dari sekitar 13.000 tahun yang lalu. Simbol serupa telah ditemukan di Australia, Afrika Tengah, Eropa, dan Selatan dan Amerika Utara.

Tangan ini dicat di dinding gua di Rio Pinturas, Argentina. Bentuk tangan yang diciptakan dengan menekan seluruh atau sebagian dari tangan terhadap permukaan, menggunakan cat atau tanah liat. Meskipun terlihat jelas, simbol ini sangat mengherankan dan langka, ditemukan di hanya di bawah 7 persen dari situs Perancis. Pertama kali ditemukan di Chauvet, dan tampaknya telah menyebar ke segala hingga 13.000 tahun yang lalu sampai akhirnya tidak digunakan lagi. Simbol ini juga terdapat di Australia dan Burma.




Simbol Tangan mendominasi mural di sebuah gua asli Australia, menunjukkan seberapa jauh penyebaran simbol tersebut. Terdapat juga simbol spiral di bagian atas atap. Simbol spiral ditemukan di hanya dua situs Perancis, yang mengejutkan para peneliti karena ternyata motif umum dalam budaya ini. Meskipun langka di Perancis, fitur simbol spiral terdapat pula dalam seni batuan di seluruh dunia, termasuk China, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan.

   Lukisan-lukisan ini ditemukan di gua Lascaux II. Simbol berbentuk titik seperti yang jelas terlihat tapi begitu juga yang berbentuk segi empat (di sebelah kiri jangka titik). Simbol berbentuk segi empat ditemukan di 20 persen situs dipelajari dan telah dihubungkan dengan situs di Afrika Selatan, India dan Selatan dan Amerika Utara.


Simbol-simbol ini ditemukan di gua-gua di Rio Pinturas, Argentina.Lingkaran terkonsentrasi di kiri bawah dianggap contoh-contoh awal dari synecdoche (menggunakan bagian dari sesuatu untuk mewakili keseluruhan), dan sehingga cara yang mewakili ide-ide simbolis daripada realistis. lingkaran serupa di tempat lain telah digunakan untuk mewakili mata di lukisan kuda dan banteng.


Titik dan garis adalah beberapa simbol yang paling sering ditemukan.Titik-titik dalam berbagai ukuran muncul di 42 persen dari situs Perancis, termasuk yang satu ini di Chauvet.Garis-garis ditemukan di lebih dari 70 persen situs belajar dan muncul dari 30.000 tahun yang lalu sampai 10.000 tahun yang lalu.
Bagaimana dengan di indonesia???
 
Ternyata tidak kalah banyak juga lukisan atau simbol-simbol yang ditemukan diantaranya:

Penemuan lukisan gua di Sulawesi Selatan untuk pertama kalianya dilakukan oleh C.H.M. Heeren-Palm pada tahun 1950 di Leang PattaE. Di gua ini ditemukan cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah. Barangkali ini merupakan cap tangan kiri perempuan. Ada pun cap-cap tangan tangan ini dibuat dengan cara merentangkan jari-jari tangan itu di dinding gua kemudian ditaburi dengan cat merah. Digua tersebut juga ditemukan lukisan seekor babi rusa yang sedang melompat dengan panah di bagian jantungnya. Barangkali lukisan semacam ini dimaksudkan sebagai suatu harapan agar mereka berhasil berburu di dalam hutan. Babi rusa tadi digambarkan dengan garis-garis horizontal bewarna merah

Lukisan Anoa pada dinding Gua Sumpangbita, Pangkep, Sulawesi Selatan.


Di Maluku penemu lukisan dinding gua adalah J. Roder pada tahun 1937, walaupun mungkin masyarakat sekitar sudah mengenal sebe sebelum Roder menemukannya. Roder menemuan lukisan gua sebanyak 100 buah di Pulau Seram, pada dinding karang di atas Sungai Tala. Lukisan yang ditemukan berupa gambar-gambar rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari, dan mata.
Selain ditemukan di Pulau Seram, di Maluku lukisan cadas juga ditemukan di Kepulauan Kei, pada tebing batu karang dengan ketinggian 5-10 meter dari atas permukaan laut. Lukisan-lukisan yang ditemukan di Kepulauan Kei pada umumnya hanya berupa garis lurus saja, tetapi ada yang diberi warna pada bagian dalamnya, khususnya untuk gambar manusia. Kecuali manusia dengan berbagai adegan (menari, berperang, memegang perisai, dan jongkok dengan kedua tangan terangkat), ada pula pola topeng, burung, perahu, matahari, dan bentuk geometrik. Gaya lukisan yang ditemukan mirip dengan lukisan yang ditemukan di Pulau Seram, Papua Barat, dan Timor, bahkan lukisan di Australia bagian selatan.
Orang yang dianggap mencatat lukisan prasejarah pertama kali di Papua adalah Johannes Keyts (Seorang pedagang) dalam perjalanan dari Banda ke pantai Nuw Guinea pada tahun 1678. Ia melewati sebuah tebing karang di tepi teluk Speelman yang dipenuhi oleh tengkorak, sebuah patung manusia, dan berbagai lukisan pada dinding gua tersebut dengan warna merah



Terdapat di gua dan ceruk di Sulawesi Tenggra terdapat di Mentanduro, La Kabori, Kolumbo, Toko, dan wa Bose, sedangkan ceruk-ceruknya adalah La Sabo, Tangga Ara, La Nasrofa, dan Ida Malangi. Semua peninggalan ini terdapat  di sekitar kawasan perladangan Liabalano, Kampung Mabolu, Desa Bolo, Kecamatan Kotobu.



Lukisan cap tangan pada dinding Gua Tewe, Kutai Timur, Kalimantan Timur.


Seni cadas yang paling menarik adalah Gua Tamrin dan Gua Ham karena begitu banyak gambar di dalamnya. Gua Tamrin terletak di dekat sungai Marang, memiliki sejumlah lukisan penari bertopeng yang menutupi seluruh bagian kepalanya. Lukisan tersebut mirip dengan tarian adat yang masih berlangsung pada beberapa suku di Papua. Sementara itu, di Gua Ham ditemukan pola cap seperti penari, tapir, rusa dan tumbuh-tumbuhan. Chazine berpendapat bahwa pola cap tangan yang di jumpai di dalam gua tersebut merupakan yang paling banyak di dunia.


Lukisan dan simbol-simbol yang terdapat di gua-gua tersebut adalah peninggalan sejarah yang sangat berharga. Sampai sampai lukisan yang terdapat di gua Lascaux, dibuatkan replikanya sehingga yang asli tetap terjaga
      

0 komentar:

Posting Komentar