Kisah peri dari Cottingley adalah salah satu kisah yang membekas cukup dalam di otak saya. Namun karena saya membacanya waktu masih kecil (mungkin waktu saya masih SD), ditambah media komunikasi belum selengkap dan secanggih sekarang, saya tidak mengikuti lagi perkembangan peri-peri dari Cottingley itu.
Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tahu sama sekali kisah peri-peri Cottingley ini (gak nuduh lo,, mungkin). Kisah peri cottingley bermula dari hasil foto jepretan Frances Griffith dan Elsie Wright pada tahun 1917, dalam foto-foto itu mereka berdua tengah berpose dengan mahkluk mungil bersayap (atau yang kelihatannya seperti itu lah), foto itu akhirnya tersebar dan membuat geger masyarakat luas.
Kisah ini diawali di Cottingley, di pinggiran Bradford, West Yorkshire, Inggris. dari 2 gadis remaja Elsie Wright (16 tahun) dan sepupunya Frances Griffiths (10 tahun)pada tahun 1917 yang meminjam kamera ayahnya, Mr. Wright untuk mengambil foto peri. Mereka telah bosan atas cacian Mr. Wright yang tidak percaya keberadaan peri sehingga mereka berusaha membuktikannya. Ketika film diproses, orangtua Elsie terkejut melihat Frances dengan beberapa peri didepannya.
Foto Pertama:
Ayah Elsie menolak mempercayai foto tersebut dan menganggapnya potongan kertas yang dibuat-buat. Namun ibunya, Mrs. Wright percaya dengan foto tersebut. Dua bulan berikutnya Elsie dan Frances menunjukkan selembar lagi foto peri yang kemudian ditunjukkan pada sebuah konferensi di Harrogate
Foto Kedua:
Tidak lama foto tersebut menjadi terkenal. Dan yang paling mengejutkan bahwa Sir Arthur Conan Doyle percaya peri itu nyata. Pencipata Sherlock Holmes itu mencetak dua gambar pertama di Strand Magazine pada tahun 1920 yang akhirnya membuat sensasi dunia.
Kemudain Sir Arthur memutuskan agar Elsie dan Frances diberi kesempatan memotret dan meninggalkan mereka berdua di sungai kecil. Hasilnya adalah 3 foto peri yang merupakan foto terakhir sebelum mereka berpisah satu sama lain dan tak lagi melihat peri. Sir Arthur mencetak ketiga foto tersebut untuk artikelnya.
Foto Ketiga:
Foto Keempat:
Pengakuan
Pada tahun 1983 kedua sepupu tersebut mengakui bahwa foto yang mereka buat adalah palsu, meskipun mereka tetap bersikeras bahwa mereka benar-benar melihat peri. Mereka telah memotong gambar dari buku cerita kardus dan menambahkan asesoris lain. Ada pernyataan yang berbeda dari mereka berdua yakni:
Elsie mengaku bahwa keseluruhan foto tersebut adalah PALSU
Frances mengaku bahwa keempat foto pertama palsu, sementara foto terakhir (peri yang sedang berjemur) adalah ASLI.
Kisah peri ini bertahan sangat lama. Menurut saya, sebagian alasan banyak orang yang mempercayainya adalah:
- Tahun 1917, editing foto belum secanggih sekarang, program photoshop belum tercipta. jadi kemungkinan foto tersebut hasil rekaan sangat kecil.
- usia Frances dan Elsie terbilang sangat muda. Bukan perkara mereka sanggup berbohong atau tidak (saya rasa sih sanggup), tapi ini menyangkut sehebat apa orang di usia mereka mampu mengedit foto sebagus itu.
- Sir Arthur Conan Doyle yang sangat termashyur percaya dengan keberadaan peri hasil jepretan Frances dan Elsie, kalau orang sekaliber Sir Arthur Conan Doyle percaya, kenapa orang-orang biasa di jaman itu tidak percaya.
- Mereka telah mengundang cenayang untuk membuktikan apakah keberadaan peri itu asli, dan si cenayang mengatakan "ya"
Foto-foto peri Cottingley telah beredar sekian lama, akhirnya Frances dan Elsie muak dengan kebohongan mereka. Pada tahun 1981, dalam suatu wawancara, mereka mengakui bahwa foto-foto peri itu hasil rekaan. Ternyata penampakan peri yang berpose dengan cute bareng mereka cuma guntingan kertas, bagaimana bisa sebagus itu? tentu saja hasilnya bagus karena pelukisnya gadis yang berbakat, Elsie Wright. Nah kreator peri-peri cottingley adalah mereka berdua ini:
Contoh foto peri dari guntingan kertas:
Meskipun guntingannya terlihat kurang halus, tapi bagus juga kan?
Terus
terang saya sangat kecewa dengan kenyataan bahwa peri-peri itu tipuan,
sudah 22 tahun saya hidup dengan kepercayaan bahwa peri itu ada, tak
bolehkah kita bermimpi bahwa Tuhan juga menciptakan mahkluk mungil
bercahaya yang bisa ngabulin permintaan kita atau mungkin saja ada
kelinci di bulan?? so kurang bijaksana mengatakan peri itu tidak ada,
lebih baik kita katakan "mungkin saja mereka memang ada", yah.., untuk
menghormati impian anak kecil sedunia. Sekedar menambahkan, kisah peri
Cottingley ini termasuk dalam Hoax paling terkenal sedunia, itulah
kehebatan misteri peri.Sumber : http://lunacyme.blogspot.com/2009/12/peri-peri-cottingley.html
0 komentar:
Posting Komentar