Ini sih berita lama 2009 tapi Miss Glitter baru tahu sih :D hehehe
Teleskop Landas Angkasa Spitzzer milik NASA berhasil
menemukan sebuah cincin baru dan besar di Saturnus. Si cincin, saat ini
terdeteksi sebagai cincin paling besar di planet bercincin tersebut.
Cincin Saturnus yang baru dan yang terbesar. kredit : NASA /
JPL-Caltech
Sabuk cincin yang baru, berada di daerah yang jauh dari
sistem Saturnus dengan kemiringan orbit 27 derajat dari bidang cincin
utama. Bagian terbesar materi yang ada di dalam cincin ini berukuran 6
juta km jaraknya dari planet Saturnus dan membentang sampai sekitar 12 juta km.
Salah satu satelit terjauh Saturnus yakni Pheobe berada di dalam cincin baru
tersebut. Tampaknya materi utama yang membentuk si cincin berasal dari Pheobe.
Cincin baru Saturnus tersebut terhitung cukup tebal dengan
tinggi vertikal 20 kali diameter planet. Seandainya kita memasukkan Bumi ke
dalam cincin ini, ia akan bisa menampung 1 milyar Bumi di dalamnya. Cincin
berukuran super tapi materi di dalamnya renggang. Ia terbentuk dari susunan
partikel debu dan es.
Mata inframerah Spitzer berhasil melihat sinar dari partikel
debu yang dingin. Penemuan ini diharapkan dapat memberi jawaban atas penampakan
Iapetus yang aneh, dimana satu sisinya terang sedang sisi lainnya sangat gelap.
Pola tersebut mirip dengan pola pada simbol yin-yang. Iapetus ditemukan
oleh astronom Giovanni Cassini pada tahun 1671 dan bebrapa tahun kemudian
diketahui kalau satelit ini memiliki sisi gelap yang dikenal sekarang dengan
nama Cassini Regio (area Cassini).
Keberadaan cincin baru ini diharapkan bisa memberi
penjelasan bagaimana Cassini Regio terjadi. Cincin tersebut bergerak dalam arah
yang sama dengan Pheobe sementara Iapetus dan sebagian besar satelit Saturnus
bergerak dalam arah yang berlawanan. menurut para ilmuwan, sebagian materi debu
dan gelap dari luar cincin bergerak masuk menuju Iapetus, menghantam bulan es
itu seperti serangga di kaca mobil.
Diagram Cincin terbaru Saturnus. Kredit : NASA/JPL-CAltech
Sejak lama para astronom sudah menduga hubungan antara
satelit luar Saturnus, Pheobe dengan materi gelap di Iapetus. Namun baru
sekarang ada bukti yang meyakinkan hubungan tersebut. Pheobe bergerak
mengelilingi Saturnus di dalam sabuk debu yang terlempar saat terjadi tabrakan
kecil dengan Komet – proses yang mirip di bintang yang dikelilingi piringan
debu serpihan planet.
Cincin baru ini juga akan sulit dilihat dengan teleskop yang
bekerja pada gelombang cahaya tampak. Partikel-partikelnya tersebar dan
membentang melewati sebagian besar materi cincin ke arah mendekati Saturnus dan
menjauh ke arah ruang antar planet. Dengan demikian kecil kemungkinan
partikel di cincin akan dapat memantulkan cahaya tampak. Partikel-partikel ini
jaraknya berjauhan sehingga jika kita berada di dalam cincin, kita tidak akan
menyadari keberadaan sabuk cincin. Spitzer sendiri berhasil mengenali
pijaran debu yang dingin dengan temperatur 80K.
Sumber : NASA Spitzer
0 komentar:
Posting Komentar