hai hai semuanya :D Miss Glitter balik lagi. Tapi dengan berita yang sedikit hoax :D hehe. maaf baliknya lama u,u
cek it out
sumber : http://info-astronomi.blogspot.com/2009/03/kutub-utara-di-tahun-2012.html
Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya
kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414
kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika
runtuh.
Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang
sangat besar itu mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan
Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini
bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. “Ini akibat
pemanasan global,” ujar ketua peneliti NSIDC Ted Scambos. Menurutnya,
lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh.
Sekarang,
setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 1.950
kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan
dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini
bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa
tahun mendatang,” ujar Scambos.
“Beberapa kejadian akhir-akhir
ini merupakan titik yang memicu dalam perubahan sistem,” ujar Sarah Das,
peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole. Perubahan di Antartika
sangat kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian dunia.
Antartika
di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan
danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin
daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh,
bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur
rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus
90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya
es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu
mendapat perhatian serius peneliti.
Rabu, 27 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar